Job code title : Konsultan Gender
Department : Sustainable Gaovernment Strategy (SGS)/Proyek AF
Report to : Director of SGS
I. Latar Belakang
Adaptasi Perubahan Iklim merupakan salah satu respon yang dilakukan oleh manusia dalam menghadapi perubahan iklim. Perubahan iklim telah memberikan dampak pada masyarakat, lingkungan, ekosistem berbagai spesies di dunia. Dampak ini telah dirasakan hingga ke seluruh penjuru bumi termasuk di kota-kota kecil, menengah dan besar. Kota selama berabad-abad telah menjadi titik lebur dari banyak hal, kegiatan ekonomi, aktivitas budaya serta pusat lahirnya inovasi ide-ide cemerlang dari manusia. Tapi kota juga memiliki kerentanan terhadap perubahan iklim yang terjadi salah satu indikatornya adalah naik dan turunnya suhu secara ekstrim dibeberapa kota-kota besar dunia.
Ruang publik merupakan pembahasan yang bersilangan dengan banyak isu, Target 7 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) 11 tentang membangun kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan menargetkan pada tahun 2030, menyediakan akses universal terhadap ruang-ruang publik yang aman, inklusif dan mudah diakses, dan hijau, terutama bagi perempuan dan anak-anak, manula dan orang dengan disabilitas (by 2030, provide universal access to safe, inclusive and accessible, green and public spaces, in particular for women and children, older persons and persons with disabilities). TPB 11.7. memiliki 2 (dua) indikator utama; 11.7.1 rata-rata bagian dari area kota yang terbangun adalah ruang terbuka yang digunakan untuk publik, semua orang dengan ragam jenis kelamin, usia dan orang dengan disabilitas (average share of the built-up area of cities that is open space for public use for all, by sex, age and persons with disabilities) dan 11.7.2. proporsi orang yang menjadi korban pelecehan fisik atau seksual, berdasarkan jenis kelamin, usia, status disabilitas dan tempat kejadian, dalam 12 bulan sebelumnya (proportion of persons victim of physical or sexual harassment, by sex, age, disability status and place of occurrence, in the previous 12 months).
II. Job Purpose
Konsultan Tenaga Ahli Gender nantinya akan menjadi bagian dari tim Proposal: Embracing the Sun dalam penyempurnaan pengembangan proposal dalam pemenuhan target penjabaran dan pemfokusan isu-isu terkait gender dan eko-sosial. Proses ini akan dilakukan bersama-sama dengan tim Embracing the Sun dengan Pemerintah Kota Samarinda.
Peran utama Konsultan Tenaga Ahli Gender adalah membantu penyusunan proposal dan rekomendasi kegiatan dalam proses partisipasi warga yang inklusi. Selain itu Konsultan Tenaga Ahli Gender akan membantu memberikan dukungan ulasan dari kebijakan-kebijakan terkait penilaian dan evaluasi gender, membuat analisa celah (gap analysis), memberikan ide-ide pada diskusi ataupun pertemuan yang akan dilaksanakan dan hadir dalam pertemuan koordinasi.
Konsultan Tenaga Ahli Gender akan bertanggung jawab langsung kepada Tim Proposal: Embracing the Sun dengan panduan dari tim Kemitraan (Partnership):
Mengembangkan proposal yang berfokus kepada isu-isu gender dan eko-sosial dan dapat diimplementasikan pada pelaksanaan program;
Mengidentifikasi, mengumpulkan, mereview dan menganalisa kebijakan-kebijakan dan instrument yang berlaku sebagai bahan dasar untuk rekomendasi kebijakan pembangunan ruang publik sejalan dengan strategi Kota Samarinda;
Melakukan diskusi dengan para pemangku kepentingan
III. Principal Accountabilities
Konsultan akan bekerja sama dengan team KEMITRAAN dan team UNTAG dibawah pengawasan Direkur SGS dan memastikan bahwa perspektif gender ditegakkan melalui semua tindakan yang diambil oleh tim dalam mencapai hasil proyek
IV. Deliverables
Draft 1 : Laporan hasil diskusi dan FGD dengan pemerintah daerah, pemangku kepentingan dan komunitas di sekitar lokasi terpilih di Kota Samarinda
Draft 2 : Laporan hasil diskusi dan FGD yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari team KEMITRAAN dan Team UNTAG.
Draft 3 : Laporan yang sudah dikembangan dalam bentuk proposal dengan mengintegrasikan isu gender dan eko-sosial sesuai dengan guidline yang disediakan oleh Adaptation Fund
Draft 4 : Proposal yang sudah dikembangan berdasarkan masukan dari team KEMITRAAN dan team UNTAG.
Final proposal
V. Qualifications
1. Pendidikan: Master, lebih disukai PhD) dalam studi gender, pembangunan sosial atau ilmu sosial.
2. Pengalaman :
• Diperlukan lebih dari 10 tahun pengalaman yang relevan di tingkat nasional di bidang penelitian dan atau pengkajian.
• Pengalaman dalam memobilisasi dukungan dan kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti instansi pemerintah, organisasi masyarakat sipil, tokoh sosial-politik, dan komunitas akar rumput.
• Pengalaman dan keterampilan dalam memfasilitasi pengembangan multi-pemangku kepentingan baik di tingkat nasional maupun lokal.
3. Keterampilan:
• Terampil dalam mencapai jaminan kualitas programatik serta akuntabilitas prosedural dan administratif.
• Keterampilan analitis dan presentasi yang berkembang dengan baik.
• Komitmen yang jelas untuk pembaruan tata pemerintahan terutama di bidang perspektif gender.
• Memiliki keterampilan yang sangat baik dalam penulisan laporan dan penggunaan TIK.
• Keterampilan interpersonal yang baik, terutama dalam berhubungan dengan tokoh- tokoh di pemerintahan, masyarakat lokal dan instansi lainnya.
• Bersikap rendah hati dan sabar dalam mendengarkan pemangku kepentingan adalah suatu keharusan;
• Fasih berbahasa Inggris secara verbal dan tulisan.
• Memiliki ketersediaan untuk melaksanakan tugas perjalanan yang diperlukan;
• Dapat bekerja sama dengan rekan kerja, mampu bekerja dengan hormat dan kooperatif dengan rekan kerja dari berbagai negara dan latar belakang budaya.
TOR lengkap dapat diundur di http://www.kemitraan.or.id
Surat lamaran diterima paling lambat 20 Desember 2020 menggunakan format pada tautan berikut : bit.ly/hris-recruitment
Hanya kandidat yang memenuhi kriteria yang akan dikontak.
