TOR KonsultanPengembangan Model Pemagangan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas

Kerangka Acuan Kerja

Konsultan bagi Pengembangan Model Pemagangan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas

1.    Introduction 
NLR Indonesia adalah organisasi non-profit nasional yang bekerja untuk mendorong dunia tanpa kusta dan mewujudkan masyarakat inklusif bagi penyandang disabilitas. Pada 2018, NLR Indonesia berkomitmen mendorong kebijakan inklusif atas hak pekerjaan dan kesempatan berwirausaha bagi penyandang disabilitas melalui Proyek Local Economic development of people with disabiity through active Advocacy for an inclusive Policy (LEAP). Upaya ini dilakukan melalui empat strategi: 1) peningkatan kesadaran publik (awareness raising); 2) peningkatan kapasitas DPO dan penyandang disabilitas termasuk orang yang pernah mengalami kusta; 3) advokasi kebijakan dan aturan terkait hak pekerjaan, kesempatan berwirausaha dan penghidupan yang layak bagi penyandang disabilitas baik kepada pemerintah lokal maupun pelaku usaha; serta 4) penguatan jejaring untuk advokasi. Proyek LEAP juga berupaya menciptakan model peningkatan aksesibilitas dan peluang bekerja bagi penyandang disabilitas dalam sektor formal dan sektor informal (kewirausahaan). 


Sebagai tahap permulaan proyek LEAP, kajian dasar (baseline study) telah dilakukan. Kegiatan ini memberikan gambaran informasi tentang penyandang disabilitas dan partisipasi mereka di kehidupan kerja di tingkat lokal, khususnya di tiga wilayah proyek yaitu; Kabupaten Bulukumba, Toraja Utara, dan Kota Makassar. Temuan utama kajian menyatakan bahwa hambatan partisipasi bagi penyandang disabilitas di pasar tenaga kerja terfokus pada tiga aspek yang saling terkait yaitu  1) faktor yang berhubungan langsung dengan penyandang disabilitas; 2) faktor yang terkait peran pemerintah; 3) faktor yang terkait dengan pelaku usaha (baik perusahaan swasta dan publik).


Melalui strategi yang disusun, Proyek LEAP diharapkan dapat menjadi salah satu inisiatif dalam meminimalisir hambatan di atas, tak terkecuali hambatan yang terkait pelaku usaha. Dari sisipelaku usaha misalnya, kurangnya pengetahuan dan prasangka dari sisi pelaku usaha terhadap kapasitas penyandang disabilitas serta minimnya akses yang setara ke lapangan kerja bagi penyandang disabilitas menjadi hambatan yang paling sering ditemui. Kebijakan dari pemerintah, terkait kewajiban memperkerjakan penyandang disabilitas pun minim sosialisasi. Bahkan jika pelaku usaha mengetahui kewajiban ini pun, mereka tidak tahu bagaimana cara "menemukan" penyandang disabilitas dan bagaimana cara mempekerjakan mereka. 


Berangkat dari kondisi tersebut, NLR Indonesia menyadari bahwa untuk meningkatkan kesadaran dan membangun komitmen pelaku usaha, dibutuhkan pemahaman, strategi yang tepat dan pendampingan yang intensif untuk meyakinkan pemerintah dan sektor swasta betapa pentingnya membuka peluang dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Harapan terbukanya peluang dimulai dari salah satunya adalah dibukanya keran kesempatan untuk magang bagi penyandang disabilitas di perusahaan-perusahaan yang berkomitmen terhadap lingkungan kerja yang inklusif. Terbukanya kesempatan yang melibatkan penyandang disabilitas dalam proses pemagangan kerja formal; Pemagangan inklusif bisa memberikan pengalaman dan persiapan yang memadai bagi penyandang disabilitas untuk siap dan setara dalam memasuki dunia kerja seutuhnya. 


Dalam konteks kepentingan tersebut, NLR Indonesia membutuhkan konsultan sekaligus praktisi-praktisi yang memiliki pemahaman dan pengalaman mendalam dalam upaya memberikan masukan dan pemodelan untuk pemagangan inklusif. Konsultan tersebut juga harus berpengalaman dalam pendampingan bagi penyandang disabilitas dalam rangka proses magang dan pemenuhan terhadap pekerjaan yang layak. 

2.    Objective
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong praktik lingkungan kerja yang inklusif melalui model pemagangan (internship) bagi penyandang disabilitas di perusahaan swasta atau publik/pemerintah (BUMN) di tingkat lokal. Secara khusus, upaya ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha dan penyandang disabilitas usia kerja.

Secara khusus kegiatan ini ditujukan untuk: 

·         Mengetahui pemetaan yang komprehensif terhadap gap antara kebutuhan pelaku usaha maupun penyandang disabilitas dengan mekanisme ketersediaan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan karakteristik penyandang disabilitas

·         Memberikan pemodelan bagi penguatan kapasitas ke penyandang disabilitas melalui model pemagangan yang inklusif;

·         Memberikan pendampingan dan monitoring serta evaluasi berkala kepada pelaku usaha dalam proses implementasi model pemagangan inklusif. 


3.    Tasks to be performed 
Secara garis besar, tim konsultan diharapkan untuk:

1.       Memetakan pelaku usaha potensial, gap antara kebutuhan pelaku usaha dan penyandang disabilitas usia kerja (aturan perusahaan, sistem rekrutmen, akomodasi layak, jabatan dan kualifikasi yang dibutuhkan serta, kebutuhan pelatihan keterampilan)

2.       Menyusun model penguatan kapasitas bagi penyandang disabilitas usia kerja untuk persiapan dunia kerja formal

3.       Menyusun model pemagangan bagi perusahaan lokal yang berkomitmen mewujudkan lingkungan kerja inklusif (1 perusahaan/wilayah)

4.       Memberikan masukan kepada tim project LEAP  terhadap strategi peningkatan kesadaran dan sensitisasi disabilitas bagi pelaku usaha dan pemerintah lokal

5.       Memberikan pendampingan langsung kepada pelaku usaha dalam implementasi model magang inklusif

6.       Melakukan monitoring berkala/pemantauan proses magang dan menyiapkan tools untuk monitoring bersama dengan mitra organisasi NLR di daerah. 

7.       Dalam berkordinasi dengan mitra organisasi NLR di daerah memberikan model kerja (strategic action) untuk advokasi kepada pelaku usaha untuk memastikan keberlanjutan kesempatan kerja penyandang disabilitas di sektor formal


4.    Tangible outputs
Berdasarkan tujuan di atas, hasil yang diharapkan dari kegiatan ini mencakup:

Dokumen Inception report yang memuat; grand design, methods, timeline, draft outlines of output 2 (dokumen hasil pemetaan), output 3 (dokumen model penguatan kapasitas) and output 4 (dokumen model pemagangan).  
Dokumen hasil pemetaan yang meliputi informasi mengenai: identifikasi pelaku usaha potensial, analisis gap kebutuhan pelaku usaha dan penyandang disabilitas usia kerja sebagai dasar penyusunan model penguatan kapasitas dan magang inklusif.
Dokumen model penguatan kapasitas (pengetahuan dan keterampilan) penyandang disabilitas usia kerja yang memiliki minat untuk memasuki dunia kerja formal, dan yang juga mencakup komponen: tools guideline pendampingan dan MonEv (monitoring dan evaluasi) program magang, beserta kompilasi cerita sukses kegiatan magang dan penempatan kerja penyandang disabilitas.
Dokumen model pemagangan (internship) yang dapat diterapkan oleh perusahaan lokal yang berkomitmen mewujudkan lingkungan kerja inklusif. 

5.    Methodology
Metode pelaksanaan kegiatan ini akan terbagi menjadi 3 tahap, yaitu:

I.        Tahap Persiapan

-    Diskusi konsep dasar dan tujuan umum kegiatan 

-    Menyepakati jadwal pertemuan/diskusi lanjutan

-    Diskusi dan kesepakatan metodologi, timeline, anggaran, dan teknis pelaksanaan kegiatan

-    Kesepakatan kerjasama

II.      Tahap Pemetaan dan Penyusunan Model

-    Pemetaan gap kebutuhan pelaku usaha dan penyandang disabilitas usia kerja (aturan perusahaan, sistem rekrutmen, akomodasi layak, jabatan dan kualifikasi yang dibutuhkan, serta kebutuhan pelatihan keterampilan)

-    Presentasi dan diskusi hasil pemetaan

-    Penyusunan model penguatan kapasitas (pengetahuan dan keterampilan) penyandang disabilitas usia kerja yang memiliki minat untuk memasuki dunia kerja formal

-    Penyusunan model pemagangan (internship) yang dapat diterapkan oleh perusahaan lokal yang berkomitmen mewujudkan lingkungan kerja inklusif

-    Presentasi dan menyepakati model pemagangan inklusif

-    Penyampaian laporan pemetaan, model peningkatan kapasitas penyandang disabilitas, dan model magang inklusif 

-    Diskusi masukan strategis dengan mitra organisasi lokal terhadap upaya peningkatan kesadaran dan sensitisasi bagi pelaku usaha dan pemerintah lokal

III.    Tahap Membangun Kapasitas dan Kesadaran

-    Sensitisasi perusahaan (dikelola bersama oleh mitra organisasi lokal)

-    Peningkatan kapasitas penyandang disabilitas yang berminat untuk memasuki dunia kerja formal (dikelola bersama mitra organisasi lokal)

IV.    Tahap Implementasi Model dan Supervisi

-    Pendekatan awal pelaku usaha/perusahaan tingkat lokal (bersama mitra organisasi lokal)

-    Membangun komitmen perusahaan lokal untuk penerapan program magang inklusif

-    Implementasi model (3 bulan)

-    Monitoring dan pendampingan 

V.      Tahap Diseminasi Pembelajaran dan Praktik Baik

-    Dokumentasi pembelajaran dan praktik baik (oleh NLR Indonesia)

-    Workshop diseminasi pembelajaran dan praktik baik (semua kegiatan dalam proyek; oleh NLR Indonesia)

6.    Timeframe
Secara garis besar, total durasi kegiatan ini adalah 7 bulan yang terbagi dalam 5 tahapan seperti yang telah dipaparkan di atas. Tahap I dan II diharapkan dapat terlaksana dalam 8 minggu, tahap III terlaksana dalam waktu 4 minggu, dan tahap IV selama 5 bulan (20 minggu). Sementara itu, tahap diseminasi pembelajaran (tahap V) akan dilakukan pada akhir periode proyek. Jadwal kegiatan secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.



7.    Term of Payment
Budget yang telah disepakati di dalam kontrak akan diberikan melalui 3 tahap pembayaran: 

Pembayaran
Besaran
Waktu Pembayaran

Ke-1
30% dari total anggaran

Dibayarkan setelah output no. 1 berupa; dokumen inception report studi pemetaan dan dokumen pendukung lainnya untuk program pengembangan model pemagangan inklusif diterima dan disetujui oleh NLR Indonesia.

Ke-2
30% dari total anggaran

Dibayarkan setelah draft dari output no. 2 berupa; draft report studi pemetaan dan output no 3. draft report dokumen model penguatan kapasitas penyandang disabilitas untuk program pemagangan inklusif dan juga draft output no. 4yakni draft report pemodelan pemagangan inklusif diterima lalu mendapatkan masukan dan disetujui oleh NLR Indonesia.

Ke-3
40% dari total anggaran

Dibayarkan setelah semua final dari Output 2, 3, dan 4 berupa dokumen;  2.) final studi pemetaan, 3.) final pemodelan penguatan kapasitas (termasuk tools MonEv dan kompilasi cerita sukses), dan 4.) final pemodelan pemagangan inklusif diterima dan disetujui oleh NLR Indonesia

8.    Required External Consultant
Pelaksanaan kegiatan pemodelan pemagangan inklusif ini harus dipimpin oleh konsultan penelitian berkualifikasi tinggi dengan kapasitas dan pengalaman yang kuat dalam penelitian sosial terhadap isu disabilitas dan masyarakat rentan dengan kriteria sebagai berikut: 

·         Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang kuat dalam penelitian sosial yang berbasis pada isu inklusi disabilitas dan ekonomi pasar

·         Memiliki pemahaman dan pengalaman yang sangat baik dalam pengembangan kegiatan pemagangan dan pemodelan dan platform ketenagakerjaan yang inklusif sehingga bisa menciptakan peluang pemagangan dan potensi pekerjaan bagi penyandang disabilitas

·         Memiliki pengalaman dalam melakukan pendampingan dan pelatihan untuk kelompok penyandang disabilitas

·         Pengalaman dalam melakukan monitoring dan evaluasi program. Dan mampu untuk menyusun dan mengelola sosialisasi ke beragam pemangku kepentingan.

·         Sangat baik dalam penulisan laporan dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris

·         Pengalaman bekerja dengan metodologi partisipatif

9.    How to apply
Pelamar konsultan/organisasi yang tertarik diundang untuk mengirim:

Konsultan atau organisasi yang berminat dapat mengirimkan Expression of Interest (EOI), maksimal 10 halaman dan CV/profil perusahaan kepada recruitment@nlrindonesia.or.idyang menyebutkan judul penugasan ini, dengan isi berikut:
a.       Pengantar/Introduction

b.       Proyek dan Tujuan

c.       Pemahaman akan penugasan

d.       Lingkup studi pemetaan pasar kewirausahaan 

e.       Metodologi (konsep)

f.        Hasil kerja dari penugasan

g.       Tim yang diusulkan

h.       Draft Kerangka Waktu dan Rencana Kerja

i.         Rencana Anggaran

2.       Portofolio yang menunjukkan pengalaman penelitian yang terkait sebelumnya dengan metode kualitatif dan kuantitatif tentang masalah sosial (dalam lampiran terpisah)


Konsultan/organisasi yang tertarik dapat mengirimkan aplikasi mereka melalui email ke recruitment@nlrindonesia.or.id, dengan judul tugas ini. Batas waktu pendaftaran akan ditutup pada pukul 17:00 (waktu Jakarta), 31 Oktober 2019. Hanya pelamar terpilih yang akan dihubungi.

Kami memberikan kesempatan kepada semua orang yang tertarik dan memenuhi syarat terlepas dari ras, jenis kelamin, disabilitas, agama/kepercayaan, usia atau orientasi seksual untuk mengirimkan aplikasinya.

Tersedia di Google Playstore

Instagram

 INSTAGRAM


Linkedin

 INSTAGRAM


Facebook

 INSTAGRAM


Popular Posts