Call for Proposal: KONSULTAN BASELINE SURVEI-PROGRAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM & PENGURANGAN RISIKO BENCANA

 INANTA merupakan lembaga Nirlaba (non-profit) bekerjasama dengan CWS, sedang mencari Konsultan individu atau lembaga yang dapat melakukan Baseline Survei- Program Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengurangan Risiko Bencana berbasis komunitas di 4 Desa: Rogo, Bulubete, Pakuli Utara dan Simoro. detail kegiatan sebagai berikut:


A.    LATAR BELAKANG BASELINE SURVEY

 

Kabupaten Sigi merupakan salah satu wilayah paling parah terdampak bencana gempa bumi dan Likuifaksi tahun 2018 di antara wilayah lainnya di Sulawesi tengah. Gempa bumi menyebabkan berbagai kerusakan pada infrastruktur, permukiman penduduk, kerusakan lahan, korban meninggal, hilang dan luka-luka dan puluhan ribu penduduk harus mengungsi dari rumah mereka yang rusak. Pasca dilanda bencana gempa bumi, beberapa kali kabupaten Sigi dilanda bencana Hidro meteorologis seperti banjir Bandang, tanah longsor, dan kekeringan. Banjir dan longsor di kabupaten Sigi umumnya disebabkan oleh curah hujan tinggi. Berikut beberapa kejadian banjir bandang di kabupaten Sigi setelah kejadian bencana Gempa Bumi 2018:

  • Pada 14 September 2020: Banjir bandang terjadi di desa Rogo- Kec. Dolo Selatan menyebabkan sedikitnya 60 rumah warga terendam lumpur, 41 rumah rusak berat, 27 rusak sedang dan lebih dari 190 hektar lahan persawahan dan kebun rusak oleh material pasir dan lumpur.
  • Pada 28 April 2019: banjir bandang melanda desa Balongga dan Bangga menyebabkan lebih dari 20 rumah penduduk rusak berat desa Balongga, sementara di desa Bangga kerusakan yaitu lebih dari 150 rumah rusak berat, dan ratusan jiwa mengungsi ketempat aman.

Perubahan iklim yang memicu bencana hidrometeorologi menyebabkan kerugian dan kerusakan pemukiman penduduk, lahan pertanian dan infrastruktur. Penduduk mengalami kehilangan penghasilan akibat dari rusaknya areal pertanian yang menjadi mata pencaharian utama mereka. Fenomena ini meningkatkan kerentanan masyarakat baik secara ekonomi maupun sosial, sehingga perlu melakukan upaya-upaya peningkatan ketahanan/kapasitas melalui adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana

Didanai oleh Act for Peace (AfP) - ANCP (Program Kerjasama LSM Australia), INANTA-CWS berinisiatif untuk mengimplementasikan Disaster Resilience Enhanced Adaptive Measures-2 (DREAM-2) yang dirancang untuk mendukung komunitas yang terlibat dalam membangun kapasitas adaptif, mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan kejadian bencana.

Tujuan Utama ProjectPenguatan Ketahanan Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Sigi dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim

 

Project Objektif:

  1. Peningkatan kapasitas dan motivasi anggota masyarakat untuk melakukan penilaian kerentanan perubahan iklim dan menyusun rencana aksi adaptasi yang berbasis komunitas
  2. Organisasi masyarakat sipil dan Pemerintah terkait berhasil memodifikasi sistem perencanaan pembangunan dalam mendukung perencanaan dan strategi adaptasi perubahan iklim
  3. Adaptasi berbasis komunitas yang sukses, strategi baik /rencana maupun tindakan tertentu yang sukses dibagikan kepada komunitas lain

 

Upaya untuk mengatasi perubahan iklim tidak akan mungkin terjadi tanpa melihat situasi dan kondisi masyarakat saat ini, baik terkait upaya-upaya adaptasi yang telah dilakukan maupun harapan terkait adaptasi perubahan iklim.  Oleh karena itu, pada tahap awal, penting untuk memahami situasi masyarakat saat ini yang khususnya rawan bencana akibat iklim serta peran pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya tersebut. Upaya pemahaman tersebut akan didapatkan melalui hasil baseline survey.

 

B.    TUJUAN BASELINE SURVEY

 

Objektif Baseline Survey:

Tujuan umum dari survei dasar ini adalah untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang wilayah intervensi proyek dengan melihat lembaga dan komunitas mereka terkait dengan pengetahuan, sikap dan praktik (Knowledge, Attitude and Practices-KAP) Pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan strategi intervensi, sehingga pada akhirnya memungkinkan untuk secara efektif mengukur dampak program

 

Survei baseline ini untuk menangkap informasi tentang KAP masyarakat di wilayah program tentang informasi umum adaptasi perubahan iklim termasuk adaptasi mata pencaharian, pengurangan risiko bencana, kesiapsiagaan tanggap darurat, aksi dini bencana dan sistem peringatan dini berbasis masyarakat. Sejalan dengan itu, baseline ini juga ingin mengukur KAP pemerintah sasaran khususnya tentang kapasitas dan kompetensi BPBD Kab. Sigi, Dinas Sosial Kab. Sigi dan pemangku kepentingan terkait tentang manajemen risiko bencana dan tanggap darurat sehubungan dengan peraturan penanggulangan bencana (PB) yang ada. Selain itu, survei juga berupaya mengukur tingkat KAP penerima manfaat pada isu lintas sektoral yang mencakup gender, isu perlindungan anak dan inklusi disabilitas ketika membahas praktik adaptasi perubahan iklim (CCA) dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) serta tindakan respon bencana.

 

Ruang Lingkup Kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan berikut:

 

Objective

Key Information

Mengukur tingkat KAP komunitas sasaran pada adaptasi berbasis komunitas terkait kerentanan iklim.

 

Ini mencakup masalah adaptasi/mekanisme koping, penggunaan lahan dan produksi pertanian, kerentanan petani terhadap perubahan iklim, teknologi dan intervensi yang dipromosikan, dan kebijakan adaptasi.

         Untuk mengetahui informasi tentang karakteristik demografi yang penting dalam pelaksanaan intervensi program

         Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang ancaman, kerentanan, kapasitas dan risiko.

         Kerentanan petani terhadap perubahan iklim.

         Untuk mengetahui praktik adaptasi komunitas - faktor-faktor yang menentukan pilihan strategi adaptasi mereka, terutama pada mata pencaharian (dipilah berdasarkan jenis kelamin)

         Untuk mengetahui demografi rumah tangga - pendapatan, akses ke pasar, akses ke lembaga keuangan, dan informasi iklim.

         Mengetahui komunitas siaga bencana sebagai kelompok responsive di masyarakat

         Mengetahui tingkat kesiapsiagaan bencana rumah tangga

         Mengetahui pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang sistem peringatan dini berbasis masyarakat

         Untuk mengetahui kapasitas pemerintah desa terkait adaptasi perubahan iklim dan kesiapsiagaan bencana

 

Mengukur tingkat KAP masyarakat sasaran dan pemerintah dalam pengurangan risiko bencana (PRB).

 

Hal ini meliputi partisipasi masyarakat, minat, pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka dalam pengurangan risiko bencana, kesiapsiagaan tanggap darurat, tindakan dini bencana dan sistem peringatan dini berbasis masyarakat - khususnya kelompok sasaran dalam masyarakat sasaran.

 

         Untuk mengetahui kompetensi awal para pelaku PB (yaitu BPBD, Dinas Sosial) dan pemangku kepentingan terkait di Kabupaten Sigi

         Untuk mengetahui peraturan PB yang ada yang mendukung peran dan tanggung jawab BPBD dan pemangku kepentingan terkait di Kabupaten Sigi

         Mengetahui rencana / kegiatan terkait PRB yang telah dimasukkan ke dalam RPJM / RKP desa

Mengukur tingkat target penerima KAP pada isu-isu lintas sektoral seperti gender, perlindungan anak dan inklusi disabilitas.

         Untuk mengetahui apakah kebutuhan anak-anak, disabilitas ditangani dengan tepat selama perubahan iklim dan intervensi PRB

         Untuk mengetahui apakah kebutuhan anak-anak, disabilitas ditangani dengan tepat selama keadaan darurat

         Untuk mengetahui apakah para penyandang disabilitas difasilitasi untuk terlibat dalam praktek CCA dan PRB dan tanggap darurat

         Untuk mengetahui apakah kelompok perempuan dalam arti yang luas terlibat dalam perubahan iklim dan intervensi PRB

         Untuk mengetahui apakah fasilitas yang berkaitan dengan tanggap bencana telah disesuaikan dengan kebutuhan khusus (tempat tinggal, EWS, jalur evakuasi, dll)

 

 

C.    TARGET BASELINE SURVEY

 

Hasil baseline ini diperuntukkan bagi beberapa pihak karena akan berguna untuk dimanfaatkan lebih lanjut sebagai pembelajaran bagi pengelolaan, intervensi dan akuntabilitas. Sasarannya adalah:

  • INANTA
  • CWS
  • AfP-ANCP
  • Penerima manfaat yang telibat dalam program dan masyarakat lainnya, pemerintah dan pemangku kepentingan di Kabupaten Sigi

 

D.    Wilayah Baseline

 

Survei akan dilaksanakan di 4 desa di Kabupaten Sigi, detail wilayah program sebagai berikut:

 

No

Desa/Villages

Size of area (Km2)

Number of hamlet (dusun)

HH

Distrance from Sub-district (kecamatan) (km)

Total Population

Number of Farmer (HH)

Male

Female

1

Rogo

59,24

4

549

1

879

840

280

2

Bulu Bete

72,44

6

472

1

871

817

280

3

Pakuli Utara

10,28

2

437

2

837

730

258

4

Simoro

14,27

2

269

4

484

467

250

 

 

E.    METODOLOGI BASELINE SURVEY

 

Mengakomodasi semua indikator hasil yang diperlukan, metode survei dasar harus mencakup data rinci tentang penerima manfaat (baik penerima manfaat langsung, remaja laki-laki dan perempuan, dan tidak langsung: masyarakat di Kabupaten Sigi), data sekunder, data kuantitatif dan Kualitatif.

 

Semua data kualitatif dan kuantitatif, yang dikumpulkan melalui penilaian harus dipilah berdasarkan lokasi, usia dan jenis kelamin, yaitu anak perempuan, anak laki-laki, laki-laki dan perempuan secara terpisah, disabilitas.

 

Konsultan akan mengembangkan kuesioner khusus untuk setiap pemangku kepentingan yang berkaitan dengan implementasi program. Konsultan bertugas mengukur indikator di semua proyek. Konsultan juga bertugas untuk memastikan pengumpulan data oleh enumerator sehingga dapat mengoreksi dan melengkapi proses pemasukan data dengan baik

 

Metodologi dan alat penelitian berikut akan digunakan (tetapi tidak terbatas) selama studi penelitian.

  1. Dokumen Sekunder: Melakukan tinjauan literatur yang direferensikan dengan jelas, dokumen terkait, kesepakatan dan kebijakan yang berkaitan dengan pengurangan / pengelolaan risiko bencana, kejadian bencana, sistem peringatan dini, lembaga penanggulangan bencana, dll (baik dokumen resmi nasional maupun internasional)
  2. Data kualitatif: akan memungkinkan verifikasi persepsi dan pengalaman masyarakat (laki-laki, perempuan, anak perempuan dan anak laki-laki, disabilitas) dan pemangku kepentingan utama. Konsultan sebaiknya menggunakan pendekatan kualitatif, seperti diskusi kelompok terfokus dan wawancara informan kunci. Berikut adalah key informan dari masing-masing stakeholder.

  • Masyarakat di empat desa: Rogo, Bulubete, Pakuli Utara dan Simoro di Kabupaten Sigi
  • Informan kunci harus mengetahui kondisi desa, masyarakat khususnya kerentanan (petani) terhadap perubahan iklim, bencana akibat perubahan iklim, adaptasi dan mekanisme respon saat ini dll.
  • BPBD Kab. Sigi, Dinas Sosial Kab. Sigi dan pemangku kepentingan terkait (yaitu BMKG, Dinas Pertanian Holtikultura dan perkebunan, Dinas Ketahan Pangan dan perikanan, BAPPEDA, Dinas Lingkungan Hidup, dll). Informan kunci harus mengetahui kondisi BPBD dan Dinas Sosial Kab. Sigi dan kapasitas pemangku kepentingan terkait dalam manajemen tanggap dan rencana kontingensi.
  • Jumlah sampel tiap desa didistribusikan secara proporsional menurut jumlah rumah tangga dan metodologi yang digunakan dalam analisis
3. Data kuantitatif: Untuk beberapa indikator proyek, perlu dilakukan survei yang mengeksplorasi pengetahuan, sikap dan praktik - tentang kapasitas adaptasi di level rumah tangga, tingkat kesiapsiagaan bencana dan kompetensi BPBD saat ini - di wilayah proyek.

 Pengambilan data di masa Covid 19

 

Survei Baseline akan dilakukan selama tantangan global pandemi Covid-19, oleh karena itu pengumpulan data harus mengikuti protokol mitigasi Covid-19. Keselamatan dan keamanan anggota tim dan penerima manfaat yang terlibat dalam studi ini akan menjadi prioritas. Anggota tim harus mengikuti tindakan pencegahan dan mitigasi Covid-19, termasuk melengkapi anggota tim serta penerima manfaat dengan Alat Pelindung Diri (masker, pembersih tangan), menjaga jarak dan melakukan tes terkait Covid bagi pengambil data.


Pertimbangan etis dan perlindungan anak dalam penelitian

 

Tim konsultan harus mengikuti Prinsip Etis untuk melibatkan subjek manusia dalam penelitian dan mendapatkan persetujuan tertulis/lisan dari subjek manusia. Izin dari orang tua harus dimintakan jika anak-anak di bawah 18 tahun terlibat sebagai subjek. Persetujuan yang ditandatangani oleh setiap anak dan / orang tuanya perlu dilakukan setelah menjelaskan tujuan studi dan penggunaannya.

 

F.    WAKTU PELAKSANAAN BASELINE

 

No

Kegiatan

Periode Pelaksanaan

1

Pengembangan dan review TOR

29 Jan- 7 Feb 2021

2

Publikasi Recruitment konsultan

8-24Feb 2021

3

Seleksi ekternal konsultan dan input data konsultan

24-26 Feb 2021

5

Penetapan konsultan dan Offeriing letter

26-28 Feb 2021

6

Konsultan konsultasi dengan INANTA dan CWS untuk penyempurnaan proposal included submit tools

1-4 Maret 2021

7

Presentase proposal oleh konsultan

5 Maret 2021

7

Review tools pengambilan data oleh konsultan

6-7 Maret 2021

8

Pengambilan data, analisis dan penyusunan Laporan

8-25 Maret 2021

9

Konsultan memasukkan Draft laporan awal ke INANTA-CWS

26 Maret 2021

 

Revisi draft laporan awal oleh INANTA & CWS

26 – 30 Maret 2021

10

Feed backLaporan awal dari INANTA-CWS ke konsultan

31 Maret 2021

11

Konsultan memasukkan Final Draft Laporan  ke INANTA & CWS

7 April 2021

12

Review final draft by INANTA-CWS

8-9 April 2021

 

Keputusan dari INANTA & CWS tentang Final Report

12 April 2021

13

Final report: Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

15 April 2021

14

Pencetakan Laporan dan desiminasi

16-30 April 2021

 

 

G.    PELAKSANA BASELINE SURVEY

 

Baseline survei menggunakan konsultan yang direkrut berdasarkan prosedur CWS-INANTA. Konsultan baseline dapat berupa konsultan individu maupun perorangan. Tanggung jawab dan kualifikasi konsultan dijelaskan sebagai berikut:


A. Tanggung Jawab Konsultan

  •  Mengirimkan proposal survei (dalam Bahasa Indonesia) dan termasuk rencana analisis
  • Kuesioner survei yang mencakup pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif (Bahasa Indonesia)
  • Kumpulan data mentah dalam SPSS dan / atau Excel termasuk buku kode (kuantitatif dan kualitatif), transkrip data kualitatif untuk masa mendatang digunakan oleh INANTA-CWS/AfP-ANCP. Kumpulan data harus dalam format yang sesuai (SPSS, Excel dan Word) dan harus diserahkan bersama dengan evaluasi akhir
  • Bobot sampling yang digunakan dalam analisis data
  • Presentasi temuan awal kepada tim INANTA-CWS setelah kegiatan lapangan dilakukan
  • Draf Laporan dengan hasil survey pendahuluan untuk kuantitatif dan kualitatif (dalam Bahasa Indonesia) diproduksi paling lambat tanggal 26 Maret 2021
  • Materi presentasi temuan (dalam Bahasa Indonesia) yang merangkum temuan kunci dari evaluasi yang disampaikan bersama dengan laporan evaluasi akhir.
  • Laporan akhir (baik dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia) termasuk ringkasan penelitian

 B. Skill dan Kualifikasi Konsultan

  •  Memiliki latar belakang akademik, pengetahuan, pengalaman dan kapasitas yang menunjang untuk mengelola survei dan pelaporan
  • Menunjukkan keahlian dalam adaptasi perubahan iklim, manajemen risiko bencana / masalah pengurangan risiko bencana dan tanggap bencana
  • Rekam jejak dalam mengembangkan dan melaksanakan berbagai jenis survei termasuk pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif
  • Pengalaman dalam mengelola dan mengkoordinasikan evaluasi / latihan penelitian, menghasilkan keluaran yang disepakati tepat waktu dan sesuai anggaran
  • Pengalaman dalam pengumpulan dan analisis data menggunakan metodologi partisipatif
  • Pengalaman sebelumnya bekerja dengan pemerintah dan masyarakat menggunakan pendekatan partisipatif
  • Kemampuan untuk bekerja dengan komunitas dalam bahasa lokal yang relevan (dalam hal ini Kab. Sigi akan diutamakan)
  • Keterampilan entri data dan analisis kuantitatif yang kuat dan pengalaman sebelumnya menggunakan perangkat lunak analisis statistik
  • Kemampuan untuk menanggapi komentar dan pertanyaan secara tepat waktu dan tepat
  • Mampu menulis laporan berkualitas tinggi, jelas, ringkas dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

H.    Budget

  • Dana yang tersedia sebesar 50.000.000 (Lima puluh juta rupiah) yang akan mencakup semua biaya seperti transportasi, akomodasi, professional fee, pajak*dll. Dana yang ditawarkan adalah biaya kotor. Pajak penghasilan akan dipotong dari harga yang ditawarkan
  • Konsultan wajib mengajukan budget proposal yang berisi rincian rencana anggaran seperti biaya konsultan dan tim, transportasi, alat tulis, dan keperluan survey lainnya.



H.    PROSEDUR PENDAFTARAN EKSTERNAL KONSULTAN

Tahap Pertama:

Konsultan yang berminat harus menyerahkan Pernyataan Minat kepada INANTA: yayasaninanta@gmail.com cc jasghadi@gmail.com selambat-lambatnya pada 24  Februari 2021 Pukul 23.59 WITA dengan melampirkan dokumen yang dipersyaratkan sebagai berikut:

  1. Profil Organisasi atau CV untuk individual konsultan
  2. Proposal yang memuat:

  • Proposal Teknis yang berisikan uraian usulan kegiatan, metodologi (desain sampling, teknik pengumpulan data), dan rencana pelaksanaan yang meliputi jadwal studi dan jadwal waktu analisis data. Proposal teknis harus menunjukkan pemahaman etika studi, kualifikasi anggota tim studi dan CV tim, serta peran mereka dalam studi. Konsultan juga harus menjelaskan pengalamannya dalam melakukan survei serupa, serta kemampuan finansial dan teknis.
  • Budget Proposal yang berisi rincian rencana anggaran seperti biaya konsultan dan tim, transportasi, alat tulis, dan keperluan survey lainnya.

 Tahap Kedua: Berdasarkan proposal yang diterima, INANTA akan memilih kandidat berdasarkan kriteria yang dibutuhkan dan mengundang untuk wawancara teknis berdasarkan usulan proposal. INANTA kemudian akan melanjutkan dengan memilih dan menunjuk konsultan, dan membuat kontrak kerja dengan konsultan terpilih.


 info lebih lanjut dapat mengkontak kami di : 0812 4749 9929 (INANTA)

 

Tersedia di Google Playstore

Instagram

 INSTAGRAM


Linkedin

 INSTAGRAM


Facebook

 INSTAGRAM


Popular Posts