Revised - Konsultan untuk Kampanye Komunikasi Digital untuk Perubahan Perilaku Terhadap Orang dengan Gejala Tuberkulosis

 Konsultan untuk Kampanye Komunikasi Digital untuk Perubahan Perilaku Terhadap Orang dengan Gejala Tuberkulosis


LATAR BELAKANG
Dalam kondisi pandemi COVID-19 dan di wilayah endemis TBC seperti Indonesia, promosi kesehatan untuk mempromosikan perilaku mencari layanan yang tepat semakin diperlukan. Sejak terbentuk menjadi Yayasan Kemitraan Strategis Tuberkulosis Indonesia pada 2018, Stop TB Partnership Indonesia (STPI) mendukung Pemerintah Indonesia melalui kemitraan serta upaya komunikasi dan advokasi multi-pihak dan lintas sektor. Dalam rangka mendukung pemulihan program TBC di Indonesia dan mencapai eliminasi TBC, STPI ingin meningkatkan perilaku yang tepat dalam mencari layanan kesehatan di masyarakat dengan gejala batuk 2 minggu atau lebih.
Menurut teori Transtheoretical Model for Behavioral Change oleh Prochaska & DiClemente, terdapat 6 tahapan perubahan perilaku yang dimulai dari pre-contemplation, contemplation, preparation, action, maintenance, dan relapse. Dalam program hibah ADVANCE-TB, STPI menargetkan perubahan pada tahap pre-contemplation hingga preparation untuk mendorong masyarakat dengan gejala TBC, terutama batuk lebih dari 2 minggu, untuk melakukan pemeriksaan di fasilitas pelayanan kesehatan dengan alat diagnosis TBC. Guna mendukung perubahan pada tahap-tahap tersebut, mengadopsi Social Learning Theory (Bandura, 1977) diperlukan suatu kampanye yang menargetkan proses-proses kognitif antara individu dengan perilakunya seperti pengetahuan, ekspektasi, dan sikap.

TUJUAN
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan perilaku mencari layanan kesehatan pada orang dengan gejala TBC. Upaya ini berpotensi meningkatkan cakupan pengobatan TBC selama pandemi karena orang-orang yang bergejala TBC dapat terdiagnosis dengan tepat. Kampanye publik perubahan perilaku atau behavioral change communications campaign (BCC) diperlukan untuk mempromosikan suatu perilaku yang positif pada individu dan masyarakat yang memiliki gejala batuk lebih dari 2 minggu untuk melakukan pemeriksaan di layanan kesehatan dengan fasilitas diagnosis.

TUJUAN KHUSUS
STPI ingin mengembangkan pendekatan persuasif untuk merubah perilaku orang dengan gejala TBC agar memeriksakan diri ke layanan kesehatan dengan fasilitas diagnosis. Hal ini akan dicapai dengan mempengaruhi motivasi melalui thematic campaign strategy dan lingkungan konsumsi media masyarakat melalui tactical campaign strategy yang berlandaskan pesan kunci tertentu.
Dalam konteks program ADVANCE-TB, STPI akan mengembangkan kampanye publik bersama pemangku kepentingan seperti Kementerian Kesehatan dan Kementerian Komunikasi dan Informasi sesuai mandat dalam Perpres no.67/2021.

KEGIATAN
A. Lingkup kegiatan
Stop TB Partnership Indonesia mencari organisasi/badan usaha di Indonesia dengan pengalaman mengembangkan asesmen, strategi, dan mendukung implementasi kampanye perubahan perilaku di sektor kesehatan masyarakat sebagai mitra implementasi kegiatan yang terdiri dari 7 tahapan:
image.png


Yayasan Kemitraan Strategis Tuberkulosis Indonesia akan menjadi pemegang hak cipta
seluruh materi dan produk yang dihasilkan dari kegiatan ini.

i. Materi yang dibutuhkan :
  1. Branding guideline kampanye
  2. Strategi kampanye thematic dan tactical
  3. M&E framework kampanye
  4. Website kampanye
  5. Advertisement banners
  6. Iklan Layanan Masyarakat
  7. Chatbot kampanye (i.e., memfasilitasi pengembangan intensi pemeriksaan)
  8. Content social media kampanye
  9. Laporan Baseline Assessment
  10. Laporan Endline Assessment
  11. Laporan Implementasi Kampanye dan Keuangan
  12. Content news/press release(s):
  • Hari AIDS Sedunia: 1 Desember 2021
  • Hari Hak Asasi Manusia Sedunia: 10 Desember 2021
  • Hari Perempuan Internasional: 8 Maret 2021
  • Hari Tuberkulosis Sedunia: 24 Maret 2022
  • Rilis launching kampanye
  • Rilis hasil kampanye
ii. Durasi kerja sama
Kegiatan ini akan terlaksana selama 9 bulan, dimulai akhir bulan September 2021 hingga akhir Juni 2022 dengan 6 bulan efektif periode implementasi kampanye. Kandidat wajib bersedia untuk tetap berkoordinasi 2 bulan pasca akhir kontrak kerja sama untuk urusan administrasi dan keuangan terkait pengadaan jasa ini.

B. Latar belakang masalah yang ingin dipecahkan
Dalam 2 dekade terakhir, laporan notifikasi atau jumlah penemuan kasus TBC baru di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini merupakan suatu keberhasilan dimana semakin banyak orang dengan gejala TBC mengakses layanan kesehatan dan memulai pengobatan. Akan tetapi, hingga tahun 2019, Indonesia tetap memiliki jumlah missing cases lebih dari 30% estimasi angka kejadian TBC setiap tahunnya.
Menurut Survei Prevalensi TB Nasional (2013-2014), 76,8% responden mengetahui gejala TBC, 69% mengetahui cara penularannya, 78,2% mengetahui dapat disembuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang TB relatif baik. Akan tetapi, memahami tentang penyakit TBC belum tentu berimplikasi pada perilaku mencari layanan kesehatan yang tepat. Menurut Asik, Setyaningsih, Nasution, Parawati et al. (2017), tiga perempat orang dengan gejala TBC mengunjungi layanan kesehatan swasta dan 52 persen diantara mereka mengunjungi farmasi/warung obat terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan.
Berdasarkan Survei Prevalensi TB Nasional (2013-2014), terdapat beberapa hambatan untuk mencari layanan kesehatan seperti persepsi yang salah tentang pembiayaan pengobatan, responden memilih fasilitas non-DOTS, sikap tentang layanan publik, stigma, dan norma sosial. Selain itu, diketahui bahwa hambatan dalam diagnosa adalah kurangnya pengetahuan tentang tes/diagnosis, kurangnya pengetahuan tentang lama pengobatan, stigma, dan harapan orang dengan gejala TBC untuk menerima obat tetapi tidak melakukan tes.
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini pandemi COVID-19 semakin menghambat perilaku masyarakat dengan gejala utama TBC (batuk lebih dari 2 minggu) untuk mengakses layanan kesehatan. Sejak pandemi COVID-19 menghantam sistem kesehatan di Indonesia, cakupan pengobatan TBC di Indonesia merosot sekitar 42 persen dan diperikarakan semakin menurun di tahun 2021.
Situasi ini mencerminkan bahwa akses terhadap layanan TBC menurun drastis sehingga menjadi ancaman meningkatnya infeksi TBC di rumah tangga dan lingkungan masyarakat. Mendorong orang dengan gejala TBC untuk mengakses layanan kesehatan dan mendapatkan diagnosis penyebab batuknya akan berkontribusi dalam memutus mata rantai penularan TBC di Indonesia.

C. Perubahan yang ingin diupayakan
Stop TB Partnership Indonesia ingin merumuskan dan melaksanakan kampanye publik yang berbasis bukti dan unggul untuk meningkatkan pengetahuan, ekspektasi, dan sikap orang-orang dengan gejala TBC untuk mengakses layanan dengan fasilitas diagnosis TBC di masa pandemi. Perubahan perilaku ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah orang dengan gejala TBC yang diperiksa dengan tepat agar memulai pengobatan yang sesuai standar sampai sembuh.

D. Sasaran kampanye
Untuk memastikan kegiatan kampanye ini spesifik dan memiliki daya ungkit yang tinggi, Stop TB Partnership Indonesia ingin melaksanakan kegiatan di lokasi yang memiliki demografi yang serupa dan beban TBC tinggi. Sasaran utama kampanye ini adalah masyarakat di dua provinsi yang termasuk lima wilayah dengan beban TBC tertinggi di Indonesia yaitu DKI Jakarta dan Jawa Barat. Selain itu, diestimasikan bahwa 41.5 persen estimasi kejadian penyakit TBC di tahun 2022 berada di kedua provinsi tesebut. Kampanye ini diharapkan mampu menjangkau 3 juta penduduk atau 10 kali lipat dari estimasi 350.496 pasien TBC tahun 2022 di kedua provinsi tersebut.
TBC paling banyak menyerang kelompok usia produktif, 15-64 tahun. Pada tahun 2019, notifikasi tertinggi ada pada usia 45-54 tahun. Namun, karena STPI menargetkan perilaku orang dengan gejala TBC yang belum terdiagnosis, sasaran kampanye ini akan menargetkan perilaku kelompok usia terbesar di Indonesia yaitu 15-39 tahun (Susenas, 2020). Lebih dari lima puluh persen penduduk di DKI Jakarta Barat dan Jawa Barat pun adalah Gen Y dan Gen Z.
  • Primary Target audience: 25-39 tahun (Gen Y)
  • Secondary Target audience: 15-24 tahun (Gen Z)
  • Demografi sosioekonomi: Working middle-class
  • Gender: Semua gender
  • Lokasi Geografis: DKI Jakarta (5 kota) dan Jawa Barat (30 kota/kabupaten dengan target notifikasi >1000 kasus baru di tahun 2022
RINCIAN AKTIVITAS DAN KELUARAN
image.png

PROSES LELANG

Anggaran

  • Pagu: Rp 5.300.000.000 untuk 9 bulan

  • Sumber: Hibah ADVANCE-TB, Stop TB Partnership


TERTARIK UNTUK MENDAFTAR?

Persyaratan pendaftaran lelang

  1. Merupakan organisasi atau badan usaha di bidang komunikasi publik dan marketing yang memiliki pengalaman dalam kampanye perubahan perilaku dan diutamakan yang memiliki pengalaman di sektor kesehatan masyarakat/development/public affairs

  2. Kandidat harus terdaftar sebagai badan usaha/organisasi yang teregistrasi dan diatur oleh hukum di Indonesia

  3. Memiliki kapasitas dan pengalaman melakukan penelitian kualitatif dan market research

  4. Memiliki pengalaman berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di sektor Pemerintah, Media, Swasta, dan Organisasi Masyarakat Sipil

  5. Memiliki jejaring dan sumber daya yang memadai untuk merumuskan dan mengembangkan materi dan jasa dalam kerangka acuan ini

  6. Bertanggung jawab dan berkomitmen penuh dalam pelaksanaan seluruh rangkaian dan tahapan kampanye yang akan disepakati bersama Stop TB Partnership Indonesia


Ketentuan Khusus Lainnya

Kandidat bersedia menandatangani pakta integritas tentang:

  1. pelaksanaan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19,

  2. korupsi, kolusi, dan nepotisme


Timeline 

1. Pengumuman lelang: 30 Agustus-10 September 2021

2. Pengiriman Expression of Interest (dengan lampiran): 3 September 2021

  • Profil perusahaan/organisasi

  • CV Tim (creative, strategy, research)

  • Concept note kampanye (Latar belakang, Objektif, Pendekatan, Metodologi, Target, Timeline Triwulan)
     

Dokumen lain yang perlu dilampirkan:

  • KTP direksi/direktur/pemilik perusahaan/pejabat yang berwenang di perusahaan (salinan)

  • Kartu NPWP (Salinan)

  • Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)/ Izin usaha lain sesuai bidang masing-masing (asli dan salinan)

  • Tanda daftar perusahaan (TDP)/Tanda daftar yayasan (TDY) (salinan)

  • Surat keterangan domisili usaha/SITU (salinan)

  • Akta pendirian perusahaan/yayasan dan akta perubahan terakhir (salinan)

  • Untuk badan usaha PT (Perseroan Terbatas) melampirkan pengesahan akta

  • Rekening koran organisasi/perusahaan dalam 2 tahun terakhir

3. Aanwijzing: 6 September 2021

4. Deck, timeline bulanan, dengan penawaran harga: 10 September 2021

5. Pitching period: 13-15 September 2021

6. Penentuan kandidat: 16-17 September 2021

7. Negosiasi dengan kandidat: 20-23 September 2021

8. Penandatanganan kerja sama: 24 September 2021


Kirimkan lamaran beserta dokumen yang dibutuhkan melalui email ditujukan kepada: admin@stoptbindonesia.org cc : thea.h@stoptbindonesia.org dengan subject ‘(Nama Organisasi)_Konsultan Kampanye Komunikasi Digital untuk Perubahan Perilaku Terhadap Orang dengan Gejala TBC ’ diterima paling lambat 10 September 2021 pukul 23.59 WIB


PENTING!

Harap pelajari terlebih dahulu kerangka acuan berikut untuk mendaftar.


--
Stop TB Partnership Indonesia
Gedung Medco 1, Lt. 2
Jl. Ampera Raya No. 18-20
Jakarta Selatan, 12560
Telp: (021) 782 1932 

Tersedia di Google Playstore

Instagram

 INSTAGRAM


Linkedin

 INSTAGRAM


Facebook

 INSTAGRAM


Popular Posts